Teknik dasar fotografi adalah pembekalan pertama yang harus dimiliki oleh orang yang berminat atau sekedar hobi dibidang fotografi. Untuk mendukung minat dan bakat dalam bidang fotografi ini, PD Kemahasiswaan UIN Sunan Gunung Djati Bandung bekerja sama dengan Senat Fakultas Dakwah Dan Komunikasi mengadakan pelatihan jurnalistik yang salah satu materinya adalah pembahasan dasar-dasar teknik fotografi yang disampaikan oleh bapak DR.H. Dede Mulkan,M.Si. Memahami fotografi tidak harus dimiliki oleh mahsiswa jurusan jurnalistik saja, kemampuan ini bebas dimiliki oleh siapapun terutama orang yang berminat dibidang ini.
Hal-hal dasar yang harus dipahami untuk menjadi fotografer handal adalah sebagai berikut:
Konsep dasar fotografi
Unsur-unsur fotografi
- Kamera adalah alat yang wajib dililiki oleh seorang fotografer
- Cahaya
- Film / SD Card
- Objek
Jenis-jenis kamera
Kamera memiliki berbagai macam jenis, dari mulai yang sederhana seperti pocket sampai yang rumit seperti kamera CDR.
Ada dua jenis kamera yang biasa digunkan, yaitu:
- Kamera point / shot
Kamera jenis ini adalah kamera jenis PS yang sering digunan oleh banyak orang seperti kamera pocket dan otomatis. Kamera seperti ini hanya bisa digunakan pada objek tertentu saja dengan pengaturan yang masih sederhana, hasil fotonya juga terkadang kurang memuaskan.
- Kamera SLR (Single Lens Reflex)
Kamera jenis ini adalah kamera jenis DSLR. Kamera inilah yang digunakan oleh fotografer handal atau seorang yang bekerja dibidang perfotografian. Dengan kamera ini gambar yang didapat memuaskan karena dilengkapi dengan pengaturan-pengaturan yag lebih rumit.
Lensa Kamera
Lensa adalah bagian terpenting pada kamera sekaligus bagian yang sangat sensitif, lensa memiliki beberapa jenis, yaitu:
- Lensa Normal (ukuran 35 mm/ 50 mm)
- Lensa Wide (Sudut lebar) berfungsi untuk membidik objek yang dekat atau memotret diruang sempit, ukuran lensa 35 mm, 28 mm
- Lensa tele zoom, berfungsi untuk membidik objek yang jauh.
Diafragma
Diagfragma adalah bukaan lensa tempat masuknya cahaya. Diagfragma disebut juga Aferture yaitu lubang penyalur cahaya. Besar kecil bukaannya diatur oleh diagfragma.
Angka diagfragma
1 – 1,2 – 1,4 – 1,8 – 2 – 2,2 – 2,8 – – 3,5 – 4 – 5 -5 – 8 – 11 – 16 dst….
Aturan
Semakin kecil angka diagfragma , semakin besar bukaan afeaturenya, berarti semakin besar cahaya yang masuk.
- Angka kecil cahaya banyak
- Angka besar cahaya sedikit
Tabir / Layar
Tabir / layar adalah penghalang agar cahaya tidak mengenai film atau penghubung dengan kecepatan RANA / SS (cepat lambat bukaan tabir/ layar)
Fungsi RANA adalah untuk mendapatkan gambar yang jelas untuk objek bergerak seperti pertandingan sepak bola dan balapan.
Angka rana
B – 1 – 2 – 4 – 8 – 15 – 30 – 60 – 125 – 250 – 500 – 1000 – 2000 – 4000 dst
Aturannya:
- Semakin rendah angka RANA, makin lambat bukaan tabir.
- Semakin besa angka RANA, semain cepat ukaan tabir
Cepat atau lambat bukaan RANA berpengaruh terhadap banyak atau sedikitnya cahaya yang masuk menyinari film.
Cahaya atau sinar
Cahaya adalah elemen penting dalam fotografi karena fotografi sebenarnya adalah proses menggambar dengan cahaya. Tidak ada cahaya maka tidak ada fotografi.
Cahaya memiliki beberapa sumber yaitu:
- Alami (matahari)
- Seadanya (available light) yaitu kombinasi sinar alami dan sinar lainnya seperi lampu, cahaya api dan cahaya bulan)
- Buatan (lampu flash / blitz)
Camera Angle
Camera angle atau sudut pengambilan gambar saat memotret. Sudut pengamilan gambar dapat dilihat dari yiga sudut, yaitu:
- Low angle (kamera bawah) memberikan efek berwibawa.
- Staraight angle (kamera standar), memberikan efek standar.
- High angle (kamera atas), memberikan efek lemah.